Propertidesain.Com – Apa jadinya rumah tanpa pintu. Elemen hunian yang satu ini berpotensi sebagai titik fokus , mengingat sepertinya sangat penting sebagai penghubung antara area eksterior dan interior, serta menciptakan sirkulasi antar ruangan.
Teknologi kian canggih dan rupa-rupa selaju dengan dunia yang berjalan dinamis. Selain meningkatkan konten suatu perumahan, pintu kini bertransformasi menjadi elemen integral dalam desain arsitektur. Lebih dari sekedar pertimbangan akhir, pintu hadir sebagai bagian esensial dari narasi desain sejak tahap konsepsi. Hal ini selaras dengan konsep ‘ Smart Door, Smart Lock, Smart Life’ oleh Pintu Baja Fortress, yang menekankan bahwa pintu tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar-masuk orang, tetapi juga mampu menghidupkan ruang, membentuk struktur, dan mengusir rasa khawatir. Hal tersebut meliputi partisipasi Pintu Baja Fortress di ARCH:ID 2025, yang dibuka di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, pada Kamis (8/5/2025).
Tahun ini menandai debut Pintu Baja Fortress di ajang ARCH:ID. Pada perhelatan ini, Benteng menghadirkan paviliun bertema ‘ Benteng’ di Hall 7 No. 121. Area paviliun ini Merujuk pada struktur pintu baja yang kuat untuk melindungi penghuni rumah dari mara bahaya. Menariknya, pada area fasad paviliun , pengunjung dapat melihat langsung perbandingan pintu kayu solid dan pintu baja dengan tampilan menyerupai kayu urat. Benteng memajang pintu kayu solid dengan kondisi sebagian telah dimakan rayap dan berjamur, yang bersanding dengan pintu baja Benteng terlihat kokoh dan menawan dilengkapi 13 fitur keamanan, sistem penguncian multi-point , tahan api dan cuaca ekstrem.
Pada kesempatan ini, Chief Sales Officer PT Jaya Bersama Saputra (JBS) Perkasa -produsen Fortress-, Hens Sumarauw mengungkapkan pintu kerap dipandang sebagai elemen sederhana dalam sebuah ruang. Padahal, dengan material, desain, fungsi, hingga ketahanan, dapat mempengaruhi tampilan dan kenyamanan hunian secara keseluruhan.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat mengenai pintu baja sebagai alternatif pintu konvensional, yang bisa mempercantik tampilan rumah sekaligus kenyamanan. Kenyamanan adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan, dan salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan menggunakan pintu tahan cuaca, anti rayap dan anti maling . Karenanya menjadi elemen penting pertama menuju bagian dalam bangunan, jangan memilih pintu yang biasa-biasa saja,” ujarnya kepada media di ARCH:ID 2025.
Hens mengatakan bahwa pintu baja Benteng selalu terinspirasi oleh karya-karya arsitektur. “Para arsitek dan desainer berusaha menciptakan bangunan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga sarat dengan makna dan karakter yang menjadikannya unik. Di sini pintu memainkan peran penting sebagai bagian yang tak terpisahkan dari desain itu sendiri. Melalui pemilihan desain dan material pintu yang tepat, tampilan bangunan semakin menawan sehingga tercipta keseimbangan antara fungsi dan estetika,” ungkap Hens.
Telesales Manager National Fortress, Reynaldi , juga memaparkan strategi inovasi produk dalam satu dekade ke depan. “Kami melihat perubahan di mana masyarakat memandang pintu lebih dari sekedar utilitas, dan Fortress berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam hal ini. Kami melihat peluang signifikan di pasar desain interior dan arsitektur beberapa tahun belakangan, dengan itu kami terus mengembangkan fitur-fitur pintu canggih untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan tidak ada desain, melalui pilihan produk pintu yang lebih berkelanjutan,” terangnya.
Dalam perhelatan yang digelar 8-11 Mei 2025 itu, JBS Perkasa sekaligus memperkenalkan produk pintu baja terbaru Emperor dengan motif serupa kayu lapis.Fortress tipe Emperor merupakan produk medium untuk segmen pasar menengah. Harganya antara Rp3-4 juta per item terpasang. Ukuran pintu 2,33 x 1 meter dengan kunci dan handel konvensional (pull handle atau handel kupu-kupu).
Dengan warna krem terang, ia menyebut Emperor sangat cocok untuk rumah-rumah bergaya modern simpel yang disukai kalangan muda. “Respon pasar terhadap produk baru ini bagus,” ucap Reynaldi .
Selain memperkenalkan pintu baru Emperor, paviliun Fortress di ARCH:ID 2025 juga menampilkan dua inovasi baru smart door lock system pada berbagai produk pintu Fortress, yakni Odin dan Titan.
Sebelumnya sistem kunci pintar yang bisa dioperasikan secara remote melalui ponsel dari mana saja itu, sudah dipajang di pameran bahan bangunan Megabuild Indonesia 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 24-27 April 2025.
Fortress Smart Door Lock System dilengkapi 10 fitur kunci pintar. Mulai dari sidik jari, kata sandi, kunci mekanis, bel pintu, aplikasi seluler, buka kunci verifikasi ponsel, layar LCD, buka kunci ID Wajah, buka kunci kartu RFID, hingga kamera lensa lebar. Gagang pintu didesain modern dan presisi, terbuat dari bahan aluminium alloy sehingga tidak mudah penyok akibat penggunaan terus menerus, tidak korosi, dan tahan cuaca panas.
ARCH:ID 2025 mengusung tema sentral ‘ Performative Archipelago ‘, sebuah pendekatan arsitektur terbuka dan inklusif yang bertujuan mengeksplorasi potensi sumber daya Indonesia melalui keberagaman dan nilai-nilai budayanya. Konsep ini sejalan dengan semangat Benteng, pintu baja besutan anak negeri yang juga mengedepankan inovasi lokal.